Pages

  • Add to Facebook
  • Add to Digg
  • Add to Twitter
  • Add RSS Feed

Rabu, 11 Mei 2011

Peran Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan & Konseling Di Sekolah


BAB I
PENDAHULUAN

PERAN GURU DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN
& KONSELING DI SEKOLAH

A.                Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam rangka pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan sebuah modal dasar bagaimana bangsa bisa tumbuh dan berkembang dalam menghadapi berbagai macam perkembangan dunia dan perkembangan masa yang semakin menantang. Dalam pendidikan terkandung berbagai macam aspek, salah satu diantaranya adalah proses belajar mengajar yang menjadi ujung tombak dimana para peserta didik yakni generasi muda bangsa mendapatkan sebuah ilmu dan berbagai pemahaman tentang berbagai macam pengetahuan.
Proses pembelajaran atau belajar mengajar ini mencakup beberapa aspek atau unsur utama, yakni guru dan murid (peserta didik). Guru atau pengajar merupakan individu-individu yang memiliki tugas dan peranan penting dalam memberikan dan mentransfer pengetahuan kepada para peserta didiknya,sedangkan murid atau peserta didik adalah individu-individu yang berusaha mempelajari segenap pengetahuan yang diajarkan,diberikan dan dijelaskan oleh para pengajar. Dengan kata lain, guru adalah seorang yang bertugas menyampaikan materi pelajaran sedangkan murid adalah individu yang berhak mendapatkan materi pelajaran dengan berbagai macam penjelasannya.
 Pada perkembangannya, tugas seorang guru kini semakin terlihat semakin kompleks. Guru yang hanya bisa menyampaikan materi pelajaran kepada murid-murinya hanya akan menjadi seorang guru yang terlalu kaku terhadap murid-muridnya, apalagi jika ditambah dengan tanpa adanya bimbingan terhadap murid-muridnya yang akan membuat hubungan guru-murid semakin kaku.Ini terasa cukup untuk menggambarkan, bahwa tugas guru bukanlah hanya untuk menyampaikan segudang materi dengan teori-teori konsep yang begitu rumit,tetapi seorang guru juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan bimbingan serta konseling kepada para peserta didiknya untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh para murid sehingga pembelajaran yang diberikan tidak hanya terpancang pada materi pelajaran yang diberikan tetapi kini ditambah dengan bimbingan yang akan semakin membantu siswa dalam mengatasi persoalan baik dalam masalah pembelajaran materi maupun di luar pembelajaran sekolah.
Dalam perkembangannya,masalah yang dihadapi oleh para siswa-siswi ini semakin kompleks sehingga tidak hanya dibutuhkan guru kelas yang mampu memberikan bimbingan kepada para siswa,tetapi juga dibutuhkan adanya konselor seorang yang profesional di bidang bimbingan dan konseling karena dalam kenyataannya masih bayak hal yang harus diketahui oleh guru-guru kelas biasa dalam rangka memberikan bimbingan dan konseling kepada murid-muridnya seperti jenis-jenis layanan konseling dan lain sebagainya yang ini lebih iketahui mendetail oleh seorang konselor.
Melihat begitu kompleksnya tugas seorang guru serta begitu pentingnya bimbingan dan konseling bagi siswa-siswi di sekolah, maka kami kelompok 7 kelas profesi kependidikan bermaksud untuk memaparkan sebuah makalah yang akan membahas dan mengupas lebih jauh tentang peranan guru dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

B.                 Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan kami tak lain adalah memaparkan lebih jauh peranan seorang guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah,hubungan serta kerjasama guru dan konselor dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling serta bidang-bidang dan jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

C.                Permasalahan
            Permasalahan dalam makalah ini antara lain adalah :
1.      Bagaimanakah sebenarnya peran guru dan Kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan di sekolah?
2.      Bagaimanakah sebenarnya kerjasama antara guru dan konselor dalam layanan bimbingan dan konseling?
3.      Apa sajakah jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah?



BAB II
PEMBAHASAN

A.              Peranan Guru dan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
Peran Guru dalam bimbingan dan Konseling yang akan kami Sampaikan adalah Peranan dari Guru Mata Pelajaran dan Guru Wali kelas.
1.    Peran guru kelas / mata pelajaran
Disekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.
Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya.
Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat.
Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :
·           Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa
·           Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
·           Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor.
·            Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).
·            Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
·           Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
·           Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.
·           Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
 
2.      Peran Wali kelas
Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling, Wali Kelas berperan :
·           Membantu guru pembimbing/konselor melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
·           Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
·           Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling;
·           Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti konferensi kasus; dan
·           Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor.

Peran Kepala Sekolah
Kepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh penyelenggaraan pendidikan di sekolah memegang peranan strategis dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Secara garis besarnya, Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut :
·         Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis.
·         Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.
·         Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.
·         Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
·         Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi.
·         Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.
 
B.                 Kerjasama guru dan konselor dalam layanan bimbingan konseling.
Dari Beberapa peranan dari guru mata pelajarean maupun guru wali kelas dalam melakukan proses bimbingan dan konseling seperti di atas, maka dapat kami lihat bahwa sebenarnya hubungan dari guru mata pelajaran maupun guru wali kelas dengan seorang konselor adalah Saling Melengkapi satu sama lain. Artinya, Baik Guru maupun konselor dalam pelaksanaan Proses bimbingan dan konseling Saling bekerjasama dan melengkapi jika guru tidak mampu mengerjakan atau memeberikan bimbingan kepada siswa maka tugas itu sepatutnya dialihkan kepada Konselor, begitu juga sebaliknya.
Kualifikasi Konselor
Konselor dan Guru tentu memiliki kualifikasi yang bebeda-beda,Berikut  ini adalah beberapa kualifikasi yang penting untuk dimiliki seorang konselor sebelum memberikan konseling serta bimbingan kepada para peserta didik serta menciptakan hubungan yang baik dengan guru-guru kelas dalam bersama-sama memberikan konseling. 
a.       Kwalifikasi Dan Pendidikan Guru Penyuluh
b.       Kewajiban Dan Tanggungjawab Guru Penyuluh
Keterampilan Konselor
Gibson dan Mitchell (1995:150) menyebutkan ada empat keterampilan konseling yakni 1) keterampilan komunikasi, 2) keterampilan diagnostik, 3) keterampilan memotivasi dan 4) keterampilan manajemen.
1)      Keterampilan Komunikasi
Keterampilan komunikasi terdiri atas dua yakni keterampilan komunikasi nonverbal dan keterampilan komunikasi verbal. (Gazda, Asbury, Balzer, Childers and Walters (dalam Gibson dan Mitchell (1995:150) )
Komunikasi Non-Verbal terbagi atas empat keterampilan yakni
1.        Perilaku komunikasi nonverbal mengggunakan waktu.
2.        Perilaku komunikasi nonverbal menggunakan tubuh.
3.        Perilaku komunikasi nonverbal menggunakan media suara.
4.        Perilaku komunikasi nonverbal menggunakan lingkungan.
Keterampilan komunikasi verbal yang penting adalah mendengar, memberi respon balikan dan mengajukan pertanyaan (Gibson & Mitchell, 1995:154).
2)      Keterampilan Diagnostik
Keterampilan ini mensyaratkan konselor terampil dalam mendiagnosa dan memahami klien, memperhatikan klien, dan pengaruh lingkungan yang relefan. Konselor harus terampil dalam menggunakan pengukuran psikologi terstandar dan teknik non standar untuk mendiagnosa klien.
3)      Keterampilan Memotivasi
Tujuan konseling biasanya untuk membantu perubahan perilaku dan sikap klien. Untuk memenuhi tujuan ini, seorang konselor harus mempunyai keterampilan memotivasi klien.
4)      Keterampilan Manajemen
Yang termasuk keterampilan manajemen adalah perhatian terhadap lingkungan dan pengaturan fisik, pengaturan waktu, mengatur proses membantu klien bahagia, mengatur kontribusi konselor dalam proses konseling, mengenali dan bekerja dalam keprofesionalan seorang konselor. Menentukan poin dan metode mengakhiri konseling, tindak lanjut dan mengevaluasi merupakan tanggung jawab konselor.
            Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh dan optimal sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus dilaksnakan oleh guru, konselor, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja. Sementara itu, masing-masing pihak tetap memiliki wilayah pelayanan khusus dalam mendukung realisasi diri dan pencapaian kompetensi peserta didik. Dalam hubungan fungsional kemitraan antara konselor dengan guru, antara lain dapat dilakukan melalui kegiatan rujukan (referal)
Masalah-masalah perkembangan peserta didik yang dihadapi guru pada saat pembelajaran dirujuk kepada konselor untuk penanganannya. Demikian pula, masalah-masalah peserta didik yang ditangani konselor terkait dengan proses pembelajaran bidang studi dirujuk kepada guru untuk menindaklanjutinya.
Masalah kesulitan belajar peserta didik sesungguhnya akan lebih banyak bersumber dari proses pembelajaran itu sendiri. Hal ini berarti dalam pengembangan dan proses pembelajaran fungsi-fungsi bimbingan dan konseling perlu mendapat perhatian guru. Sebaliknya, fungsi-fungsi pembelajaran bidang studi perlu mendapat perhatian konselor.

C.                 Jenis-jenis Layanan dalam Bimbingan dan Konseling                             
Dalam bimbingan dan konseling terdapat sembilan jenis layanan yaitu:
1)         Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
2)         Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
3)         Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
4)         Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan  yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
5)         Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
6)         Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
7)         Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
8)         Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
9)         Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.

BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan

Dari makalah yang telah kami sampaikan ini, maka dapat disimpulkan bahwa, Guru selain sebagai guru yang memberikan materi pelajaran sekolah dalam rangka pemahaman tentang mata pelajaran yang diajarkan, juga memiliki peranan dalam rangka memberikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didiknya, dengan mengikuti berbagai prinsip dasar serta melakukan hubungan dengan konselor dalam rangka memberikan bimbingan konselingnya kepada peserta didiknya.

B.                 Saran

Sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, tentunya kita diorientasikan untuk menjadi guru di masa yang akan datang, maka hendaknya disamping kita bisa memahami segala materi pembelajaran yang akan kita berikan kepada anak didik kita hendaknya kita juga sanggup untuk memeberikan bimbingan dan konseling kepada para peserta didik kita. 


DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdiknas.

0 komentar:

Posting Komentar